Kamis, 14 November 2013



Teori Aliran Klasik dan Teori Marxis

Teori Klasik
            Kebijaksanaan Pasar Bebas.Ahli Ekonomi Klasik meyakini adanya perekonomian persaingan sempurna pasar bebas yang secara otomatis bebas campur tangan pemerintah.Yang memaksimumkan pendapatan nasional adalah “tangan-tangan tak kelihatan”.
            Semua kaum klasik  memandang pemupukan modal sebagai kunci kemajuan,karena itu pentingnya arti tabungan dalam jumlah besar.Hanya  pemilik modal dan tanah yang mampu untuk menabung,kelas pekerja tak mampu menabung karena mereka hanya merangsang investasi,semakin besar keuntungan semakin besar pula akumulasi modal dan investasi.
Keuntungan cendrung menurun,ini terjadi apabila persaingan untuk menghimpun modal antarkapitalis meningkat.
Keadaan stationer,semua ahli ekonomi klasik meramalkan timbulnya keadaan stationer pada akhir proses pemupukan modal.Sekali keuntungan mulai menurun,proses ini akan berlangsung terus sampai keuntungan nol,pertumbuhan penduduk dan pemupukan modal terhenti dan tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan hidup minimal.
            Malthus tunjukan adanyakorelasi antara pertumbuhan penduduk dan persediaan makanan,menurutnya pertumbuhan penduduk dibiarkan tak terkendali maka akan melampaui pertumbuhan modal dan sarana kebutuhan hidup,Ricardo dan malthus melihat pertumbuhan penduduk dan kemerosotan pertumbuhan modal akibat dari bekerjanya hukum “hasil yang semakin menurun” sebagai penghalang akhir pembangunan ekonomi.
         Penilaian
Teori kalsik yang abstrak dan sederhana tak lepas dari kritik :
1. Mengabaikan kelas menegah,teori ini abaikan peranan kelas menengah yang beri dorongan pada pertumbuhan ekonomi,tak terpikirkan oleh mereka sumber utama tabungan dinegara maju adalah para penerima pendapatan dan bukan pemilik harta.
2. Lalaikan sektor publik,mereka gagal mengakui peranan penting dipegang sektor publik dalam mempercepat akumulasi modal pada tahun-tahun terakhir ini.
3.Meremehkan teknologi,kenaikan produksi timbul dari tambahan modal dan peningkatan pembagian kerja,penemuan besar revolusi industri dianggap tak biasa,tapi  pada akhirnya waktu dampak kemajuan teknologi terkuras habis,hukum penurunan hasil berlaku dan perekonomian bergerak menuju kekeadaan stationer.
4. Hukum yang tak realistik,pandangan pesimis para ahli ekonomi klasik seperti Ricardo dan Malthus,ini didasarkan pada asumsi berlakunya hukum penurunan hasil dan teori kependudukan malthus,telah disangkal oleh kecendrungan penduduk yang berlaku dinegeri barat,berlawanan dengan prinsip malthus,penduduk ternyata tak berkembang sebegitu cepat sehingga lampaui persediaan makanan,dipihak lain produktifitas pertanian telah lebih cepat dariapada pertumbuhan penduduk.
            5.Pemikiran keliru mengenai upah dan keuntungan,upah ternyata tak cendrung menuju ketingkat hidup minimal,kenaikan upah terus terjadi tanpa kurangnya tingkat keuntungan
            6. Proses pertumbuhan penduduk yang tidak realistik,teori klasik asumsikan suatu keadaan mandek(stationer) dimana ada perubahan  disekitar titik equilibrium,penjelasan ini ternyata tak memuaskan karna sepeti yang terlihat sekarang proses pertumbuhan ekonomi tak berjalan mulus tapi dengan melompat-lompat.

Teori Marx
            Marx menyumbang teori pembangunan ekonomi  dalam tiga hal :
Dalam arti luas memberikan penafsiran sejarah dari sudut ekonomi,dalam ati sempit merinci kekuatan yang dorong perkembangan kapitalis dan menawarkan jalan tentang pembangunan ekonomi terencana.
            Hubungan produksi berhubungan dengan struktur kelas masyarakat ang ditandai secara khas oleh komponen berikut :
1. Organisasi buruh dalam bentuk pembagian kerja dan kerja sama
2. Lingkungan geografis dan pengetahuan tentang pemanfaatan sumber dan bahan
3. Proses dan sarana teknik dan keadaan ilmu pengetahuan pada umumnya.
            Menurut Marx setiap struktur kelas masyarakat terdiri dari kelas “pemilik tanah” dan “ bukan pemilik tanah”.Marx gunakan teori nilai lebih sebagai basis ekonomi bagi “perjuangan kelas” didalam kapitalisme dan atas dasar teori inilah ia membangun suprastruktur analisa pembangunan ekonominya. 
            Motif utama kapitalis tersebut adalah untuk tingkatkan nilai lebih guna memperbesar keuntungan,ia mencoba maksimalkan keuntungan melalui tiga cara :
            1. Dengan memperpanjang jam kerja agar tingkatkan jam kerja  “tenaga lebih”.
            2. Dengan kurangi jumlah jam yang diperlukan untuk menghasilkan makanan buruh
            3. Dengan tingkatkan tenaga yaitu tingkatkan produktifitas tenaga
            Dari ketiga cara itu menurut Marx peingkatan produktivitas kerja adalah pilihan kapitalis yang paling mungkin,maka dari itu agar dapat tingkatkan produktivitas tenaga,para kapitalalis itu menabung nilai lebuh tersebut,berinvestasi kembali dalam rangka peroleh modal yang banyak dan demikian merupakan penumpukan modal.
            Keuntungan ditentukan jumlah modal kata Marx,modal yang ditanamkan  dalam persediaan  atau bahan mentah atau peralatan  yang secara langsung menunjang produktivitas tenaga kerja,disebut marx modal konstan (c).modal diperuntukan bagi pembelian  tenaga kerja dalam bentuk upah atau nafkah  hidup langsung disebutnya modal variabel (v),nilai lebih ditandai (s).



            Jadi nilai total produk (w) = (c) + (v) + (s) atau (c+s) + v
Marx membagi output total ekonomi (w) dalam 2 bagian,yang pertama berhubungan dengan produksi barang modal dan kedua, berhubungan dengan produksi barang konsumsi dinyatakan sbb:
      W1              = C1 + V1 + S1
        W2              = C2 + V2 + S2

     
           W            = C   + V   + S

            Marx menjelaskan  kecendrungan jatuhnya tingkat keuntungan dalam persamaan sbb:
 r        =      s            =       s/v
               
               c+v                1+c/v
Ket: tingkat keuntungan (r) berubah secara terbalik dengan komposisi organik modal (c/v) dan berubah secara langsung dengan tingkat nilai lebih (s/v),dengan begitu tingkat keuntungan (r) naik dengan tingkat nilai lebih s/v dan jatuh dengan komposisi organik modal c/v.
            Dalam tulisannya Marx menyebutkan krisis selalu merupakan titik awal investasi baru yang lebih besar,maka dari itu meurut pandangan masyarakat secara keseluruhan krisis kurang lebih adalah  suatu basis material yang baru bagi siklus balik berikutnya,tapi ini menuju pada titik bencana yang sama:persaingan dalam dapatkan buruh,upah yang tinggi,pemesinan yang hemat tenaga,pengurangan nilai lebih,kemerosotan tingkat keuntungan,persaingan yang besar dan keruntuhan.
            Kelemahan teori Marx :
1.      Nilai lebih tak realistis,keseluruhan analisa marx dibentuk berdasarkan teori nilai lebih,tapi dalam kenyataan kita tak berhubungan dengan nilai tapi dengan harga yang berwujud dan nyata.
2.      Marx-Nabi Palsu,Marx merupakan peramal palsu,evolusi masyarakat sosialis tak sesuai dengan ramaaln Marx,negara yang anut ramalan marx merupakan negara yang perkembangan kapitalis tertinggal di belakang,semua negara komunis,sampai sekarang miskin.
3.      Kemajuan teknologi bermanfaat dalam tingkatkan pekerjaan,pandangan ini berlebihan karna kemajuan teknologi dalam jangka panjang justru lebih banyak ciptakan kesempatan kerja,tingkatkan permintaan dan perbesar pendapatan.
4.      Kecendrungan jatuhnya keuntungan tak benar,ia tak melihat bahwa penemuan teknologi merupakan juga tabungan modal,dengan turunya rasio modal output,meningkatnya produktivitas dan total output,keuntungan dapat naik dengan upah buruh.
5.      Marx tak pahami fleksibilitas kapitalisme,Marx tak menyangka munculnya demokrasi politik sebagai pelindung dan pelestari kapitalisme,demokrasi sebagai suatu sistem politik telah buktikan kekenyalan dan kemampuan diri kapitalisme dalam hadapu perubahan waktu
6.      Teori siklus Marx adalah salah,Marx tak menyadari  dengan pembangunan ekonomi bagian dari upah dalam pendapatan agregat tidak harus menurun juga permintaan barang konsumsi,menurut Schumpeter adalah tidak cocok untuk tujuan tersebut,karena kedua tiang penyangganya adalah :
(a). Teori nilai tenaga buruh
(b). Versi yang dimodifikasi tentang teori upah minimal,Marx ternyata menganalisa permasalan pertumbuhan dengan alat bantu yang pada dasarnya cocok bagi nanlisa ekonomi statis.
Teori Marx dengan negara terbelakang
Teori Marx tidak bisa diterapkan langsung dinegara berkembang,Marx khususnya hanya memperhatikan permasalan yang berkaitan dengan pembangunan kapitalisme di dunia barat,kegagalan Marx untuk sadari adanya tekanan penduduk,membuat teorinya tak bisa diterapkan dinegara terbelakang yang berpenduduk sangat padat,tapi beberapa variabel dalam analisanya memang benar-benar ada dalam perekonomian serupa,dinegara terbelakang yang sampai kini dibawah pemerintah kolonial,tenaga buruh dieksploitir demi keuntungan negara penjajah.
            Sejumlah negara berkembang, seperti India,Republik Persatuan Arab,Burma,dan Ghana menerapkan skema bagian Marx tersebut dalam rencana pembangunannya,lebih menekankan pertumbuhan bagian 1 dibandingkan bagian 2,strategi dasarnya adalah untuk tingkatkan investasi dalam industri barang modal dan jasa,dan untuk tingkatkan persediaan barang konsumsi dengan tingkatkan investasi dan produksi sektor pertanian dan usaha kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar