Di Pariaman terdapat
upacara unik yaitu tabuik Pariaman yang dilakukan setiap tahun
baru Islam dimana puncak acara terjadi pada tanggal 10 muharram di Pantai Gondariah.
Ø Uniknya Upacara Tabuik
Pariaman
Pariaman yang terkenal
akan keindahan alamnya ternyata juga memiliki budaya yang sangat unik. Budaya
tersebut dikenal dengan nama tabuik pariaman atau upacara tabuik. Upacara ini
diadakan setiap tahunnya yaitu pada saat tahun baru Islam, dimana puncak acaranya
diadakan di Pantai Gondariah Pariaman. Acara ini sangat meriah sekali hingga
menghabiskan dana ratusan juta rupiah dan banyak disaksikan oleh wisatawan
asing.
Ø Pembuatan tabuik
Tabuik merupakan sebuah
bangunan yang bertingkat tiga dan dibuat dengan menggunakan kayu, bambu dan
juga rotan, serta dihiasi dengan aneka kain. Dalam pembuatannya, ada 2 kelompok
yang bertugas untuk membuat tabuik yaitu kelompok pasar dan kelompok subarang.
Tabuik ini dibuat selama 10 hari yaitu pada tanggal 1 muharram hingga 10 muharram.
Dan pada tanggal 10 muharram inilah puncak acara dilakukan yaitu pada saat
matahari terbenam dimana tabuik tadi
dibuang di Pantai
Gondariah.
Untuk
membuat bangunan yang cukup besar ini, masyarakat membuatnya secara
bersama-sama. Biaya yang dihabiskan sendiri cukup besar hingga puluhan juta
rupiah. Bagian bawah dari tabu berbentuk seperti kuda berukuran sangat besar
dan kepalanya seperti wanita berjilbab. Menurut cerita, kuda besar tersebut
menggambarkan kendaraan bouraq yang merupakan kendaraan Nabi Muhammad SAW saat
peristiwa Isra’ Miraj dan mempunyai kemampuan yang sangat cepat.
Kuda tersebut dibuat
dari rotan dan dihiasi kain beludru. Pada bagian kakinya terdapat simbol
kalajengking. Bagian atas tabuik berbentuk seperti payung yang ditancapkan patung
burung merpati putih.
Ø Upacara tabuik
Setelah pembuatannya,
maka dilakukanlah upacara tabuik Pariaman. Tabuik yang dibuat tadi digotong
oleh orang-orang yang cukup banyak dan dibawa menuju Pantai Gondariah. Ada
beberapa tahapan yang dilakukan dalam upacara tabuik yaitu
pembuatan tabuik, tabuik naik pangkat, mambiak tanah, mambiak batang pisang,
maarak panja, maarak sorban dan membuang tabuik.
Tahapan yang terakhir dari upacara ini adalah pembuangan tabuik yang dilakukan di Pantai Gondariah setelah matahari terbenam. Pada hari itu diadakan juga pertunjukan seni,
Tahapan yang terakhir dari upacara ini adalah pembuangan tabuik yang dilakukan di Pantai Gondariah setelah matahari terbenam. Pada hari itu diadakan juga pertunjukan seni,
bazaar dan sebagainya.
Pembukaan pesta
Tabuik Pariaman ini sangat meriah sekali yang dihadiri ribuan
wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Adat ini sendiri diyakini dibawa
langsung oleh bangsa Arab pada zaman dahulu dan tradisi ini sangat dijaga sejak
tahun 1829. By Wahyu Dedis Aulia #PENSIUN,SIMPONIdanBNI. http://bit.ly/BNI_Simponi