Dinamika dan Mobilitas Kependudukan
Dinamika penduduk merupakan perubahan kondisi penduduk dari waktu ke waktu. Salah satu
tinjauan terhadap dinamika penduduk dilihat dari jumlah penduduk.
secara garis besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan
mobilitas horizontal.
Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam
usaha perubahan status sosial. Contohnya, seorang buruh tani yang berganti
pekerjaan menjadi pedagang termasuk gejala perubahan status sosial. Begitu
pula, seorang dokter gigi beralih pekerjaan menjadi seorang aktor film juga
termasuk mobilitas vertikal.
Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah semua gerakan penduduk
yang melintas batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu. Batas
wilayah yang umumnya adalah batas adminitrasi, seperti provinsi, kabupaten,
kecamatan, kelurahan.
Pertumbuhan ekonomi
Posisi penduduk dalam pertumbuhan ekonomi dimulai sejak Adam
Smith (1723-1790) yang mengemukakan bahwa sistem produksi suatu negara terdiri
dari tiga unsur pokok :
1.
Sumber-sumber
manusiawi (jumlah penduduk)
2.
Sumber-sumber
alam
3.
Stok
kapital yang ada
Tapi Smith kurang menekankan aspek penduduk,dengan menganggap
penduduk memiliki peran pasif yang hanya sebagai penyedia tenaga kerja dalam
proses pertumbuhan ekonomi
Dalam teori pertumbuhan ekonomi yang
dikemukakan berbagai ekonom, selalu menyinggung tentang jumlah penduduk dalam
membangun ekonomi sebab pertumbuhan ekonomi terkait dengan jumlah penduduk yang
diartikan sebagai proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang,kata
perkapita menunjukan ada dua sisi yang selalu diperhatikan yaitu sisi output
totalnya (GDP) dan sisi jumlah penduduknya dengan kata lain proses kenaikan
output perkapita harus dianalisa dengan cara melihat apa yang terjadi dengan
output total di satu pihak dan jumlah penduduk dipihak lain.
Analisis ekonomi terhadap mobilitas
penduduk umumnya menyangkut tentang dua hal :
a. Motif seseorang melakukan
mobilitas
b. dampak ekonomi dari mobilitas
penduduk
Terjadinya mobilitas dapat memberikan
manfaat ekonomi terhadap para migran dan keluarganya dan berpengaruh positif
terhadap perekonomian di daerah asal dan daerah tujuan itu bisa kita lihat dari
bukti historis proses industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi di negara
industri dibarengi dengan arus migrasi tenaga kerja dari sekotr pertanian ke
sektor industri atau dari daerah pedesaan ke perkotaan.Dalam hal ini mobilitas
berperan sebagai mekanisme relokasi sumber daya manusia kearah yang lebih
produktif.
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.
a. Perkembangan pemikiran migrasi penduduk
1. Teori LFR menyatakan perpindahan
penduduk pada dasarnya terjadi karena adanya perbedaan antara sektor kota yang
modren dan desa yang tradisional
2. Mengharapkan pendapatan yang lebih tinggi yang dikemukakan oleh Todaro
3. Kebiasaan dan melembaganya sistem sosial suku bangsa tersebut dikemukakan
oleh Naim dalam studi kasus suku Minangkabau
Dapat dikemukakan bahwa faktor ekonomi dan non ekonomi merupakan faktor
yang mempengaruhi perpindahan penduduk.
b.
Konsep mobilitas dan migrasi penduduk
Mobilitas penduduk adalah gerak penduduk yang melewati batas wilayah dalam
periode waktu tertentu. Pada dasarnya mobilitas penduduk merupakan pergerakan penduduk
secara geografis. Di Indonesia konsep migrasi menggunakan konsep internal
migration yang disarankan oleh PBB (United Nations, 1971) dan tecermin dalam
pernyataan yang digunakan dalam sensus penduduk tahun 1971,1980, dan 1990 serta
disempurnakan tahun 2000,tapi angka itu tidak mencerminkan sepenuhnya
mencerminkan mobilitas yang terjadi sebelum penduduk yang bersangkutan tinggal
di porvinsi yang sekarang.
c.
Mobilitas penduduk dan perubahan sosial budaya
Mobilitas penduduk dapat menimbulkan perubahan sosial, baik di daerah asal
maupun daerah tujuan,dalam proses mobilitas terjadi kontak dengan lingkungan
yang lain.Migran yang dipengaruhi lingkungan yang lain seringkali menjadi
pelaku perubahan,mereka membawa nilai-nilai baru ketempat tujuan sehingga mendorong
perubahan sosial.
Dibeberapa daerah para migran yang datang ke provinsi lain kurang memiliki
rasa hormat kepada budaya lokal,kurang toleran,dantenggang rasa serta kurang
berusaha hidup rukun dengan masyarakat lokal.Apalagi jika penduduk lokal
memiliki ethnosentrisme yang tinggi mereka berusaha mempertahankan dan
memperkuat identitas mereka dan ciptakan situasi yang memperburuk hubungan
dengan etnis pendatang.
Perubahan sosial budaya dapat terwujud dalam berbagai bentuk inovasi dan
orientasi nilai-nilai globalisasi,daerah tujuan yang telah modren dapat
menulari nilai-nilai globalisasi langsung pada migran yang selanjutnya
ditularkan kedaerah asalnya. Nilai menghemat,individualitas,orientasi kemasa
depan,saklek,terus terang dan sebagainya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
tradisional di desa mungkin akan mendominasi dan mempengaruhi sikap dan tingkah
laku para migran.
d.
Mobilitas International
Selama satu dekade terakhir setelah Indonesia lebih terbuka masuknya modal
asing dalam negeri,banyak migran yang masuk ke Indonesia dari negara tetangga
dan sebaliknya tapi belum banyak mempengaruhi besar kecilnya dinamika penduduk
di negara secara total,namun dimasa yang akan datang diperkirakan akan
memberikan pengaruh yang signifikan seiring dengan kemajuan perekonomian di
Indonesia maupun negara tetangga.
e.
Urbanisasi dan Transmigrasi
Urbanisasi merupakan proporsi jumlah penduduk yang tinggal disekitar wilayah
perkotaan, disertai terjadinya transformasi perubahan kehidupan dari corak
sosial ekonomi pedesaan (agraris) ke corak sosial perkotaan yaitu industri atau
jasa
Transmigrasi adalah suatu sistem pembangunan terpadu yang merangkum seperangkap prinsip
dan metode untuk penyelenggaraan pemukiman dan kehidupan baru bagi suatu
kelompok masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar