Kamis, 14 November 2013



Dinamika dan Mobilitas Kependudukan
Dinamika penduduk merupakan perubahan kondisi penduduk dari waktu ke waktu. Salah satu tinjauan terhadap dinamika penduduk dilihat dari jumlah penduduk.
secara garis besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.

Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status sosial. Contohnya, seorang buruh tani yang berganti pekerjaan menjadi pedagang termasuk gejala perubahan status sosial. Begitu pula, seorang dokter gigi beralih pekerjaan menjadi seorang aktor film juga termasuk mobilitas vertikal.

Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah semua gerakan penduduk yang melintas batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu. Batas wilayah yang umumnya adalah batas adminitrasi, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan.

Pertumbuhan ekonomi
Posisi penduduk dalam pertumbuhan ekonomi dimulai sejak Adam Smith (1723-1790) yang mengemukakan bahwa sistem produksi suatu negara terdiri dari tiga unsur pokok :
1.      Sumber-sumber manusiawi (jumlah penduduk)
2.      Sumber-sumber alam
3.      Stok kapital yang ada
Tapi Smith kurang menekankan aspek penduduk,dengan menganggap penduduk memiliki peran pasif yang hanya sebagai penyedia tenaga kerja dalam proses pertumbuhan ekonomi
Dalam teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan berbagai ekonom, selalu menyinggung tentang jumlah penduduk dalam membangun ekonomi sebab pertumbuhan ekonomi terkait dengan jumlah penduduk yang diartikan sebagai proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang,kata perkapita menunjukan ada dua sisi yang selalu diperhatikan yaitu sisi output totalnya (GDP) dan sisi jumlah penduduknya dengan kata lain proses kenaikan output perkapita harus dianalisa dengan cara melihat apa yang terjadi dengan output total di satu pihak dan jumlah penduduk dipihak lain.
Analisis ekonomi terhadap mobilitas penduduk umumnya menyangkut tentang dua hal :
a. Motif seseorang melakukan mobilitas
b. dampak ekonomi dari mobilitas penduduk
Terjadinya mobilitas dapat memberikan manfaat ekonomi terhadap para migran dan keluarganya dan berpengaruh positif terhadap perekonomian di daerah asal dan daerah tujuan itu bisa kita lihat dari bukti historis proses industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi di negara industri dibarengi dengan arus migrasi tenaga kerja dari sekotr pertanian ke sektor industri atau dari daerah pedesaan ke perkotaan.Dalam hal ini mobilitas berperan sebagai mekanisme relokasi sumber daya manusia kearah yang lebih produktif.

Komposisi Penduduk

            Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.
a.      Perkembangan pemikiran migrasi penduduk
1.      Teori LFR menyatakan perpindahan penduduk pada dasarnya terjadi karena adanya perbedaan antara sektor kota yang modren dan desa yang tradisional
2.      Mengharapkan pendapatan yang lebih tinggi yang dikemukakan oleh Todaro
3.      Kebiasaan dan melembaganya sistem sosial suku bangsa tersebut dikemukakan oleh Naim dalam studi kasus suku Minangkabau
Dapat dikemukakan bahwa faktor ekonomi dan non ekonomi merupakan faktor yang mempengaruhi perpindahan penduduk.
b.      Konsep mobilitas dan migrasi penduduk
Mobilitas penduduk adalah gerak penduduk yang melewati batas wilayah dalam periode waktu tertentu. Pada dasarnya mobilitas penduduk merupakan pergerakan penduduk secara geografis. Di Indonesia konsep migrasi menggunakan konsep internal migration yang disarankan oleh PBB (United Nations, 1971) dan tecermin dalam pernyataan yang digunakan dalam sensus penduduk tahun 1971,1980, dan 1990 serta disempurnakan tahun 2000,tapi angka itu tidak mencerminkan sepenuhnya mencerminkan mobilitas yang terjadi sebelum penduduk yang bersangkutan tinggal di porvinsi yang sekarang.

c.       Mobilitas penduduk dan perubahan sosial budaya
Mobilitas penduduk dapat menimbulkan perubahan sosial, baik di daerah asal maupun daerah tujuan,dalam proses mobilitas terjadi kontak dengan lingkungan yang lain.Migran yang dipengaruhi lingkungan yang lain seringkali menjadi pelaku perubahan,mereka membawa nilai-nilai baru ketempat tujuan sehingga mendorong perubahan sosial.
Dibeberapa daerah para migran yang datang ke provinsi lain kurang memiliki rasa hormat kepada budaya lokal,kurang toleran,dantenggang rasa serta kurang berusaha hidup rukun dengan masyarakat lokal.Apalagi jika penduduk lokal memiliki ethnosentrisme yang tinggi mereka berusaha mempertahankan dan memperkuat identitas mereka dan ciptakan situasi yang memperburuk hubungan dengan etnis pendatang.
Perubahan sosial budaya dapat terwujud dalam berbagai bentuk inovasi dan orientasi nilai-nilai globalisasi,daerah tujuan yang telah modren dapat menulari nilai-nilai globalisasi langsung pada migran yang selanjutnya ditularkan kedaerah asalnya. Nilai menghemat,individualitas,orientasi kemasa depan,saklek,terus terang dan sebagainya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai tradisional di desa mungkin akan mendominasi dan mempengaruhi sikap dan tingkah laku para migran.
d.      Mobilitas International
Selama satu dekade terakhir setelah Indonesia lebih terbuka masuknya modal asing dalam negeri,banyak migran yang masuk ke Indonesia dari negara tetangga dan sebaliknya tapi belum banyak mempengaruhi besar kecilnya dinamika penduduk di negara secara total,namun dimasa yang akan datang diperkirakan akan memberikan pengaruh yang signifikan seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia maupun negara tetangga.
e.       Urbanisasi dan Transmigrasi
Urbanisasi merupakan proporsi jumlah penduduk yang tinggal disekitar wilayah perkotaan, disertai terjadinya transformasi perubahan kehidupan dari corak sosial ekonomi pedesaan (agraris) ke corak sosial perkotaan yaitu industri atau jasa
Transmigrasi adalah suatu sistem pembangunan terpadu yang merangkum seperangkap prinsip dan metode untuk penyelenggaraan pemukiman dan kehidupan baru bagi suatu kelompok masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar