Senin, 25 November 2013

"Doktrin Pertumbuhan Berimbang dan Konsep Pertumbuhan Tidak Berimbang"



"Doktrin Pertumbuhan Berimbang dan Konsep Pertumbuhan Tidak Berimbang"

Doktrin Pertumbuhan Berimbang
            Doktrin ini dianut oleh beberapa penulis yang masing masingnya punya tafsiran sendiri,beberapa penulis mengatakan investasi di sektor atau industri berlangsung lamban agar sejalan dengan sektor lain,sebagian lainnya beranggapan investasi harus berlangsung serentak disemua sektor atau industri,pengertian lain merupakan pembangunan berimbang antara industri manufaktur dan pertanian.
            Pertumbuhan berimbang butuh keseimbangan antara berbagai industri barang konsumen,antara barang konsumen dan industri barang modal,juga berarti keseimbangan industri dan pertanian antara sektor dalam negeri dan ekspor perlukan keseimbangan antara overhead sosial dan ekonomi serta investasi langsung produktif antara ekonomi eksternal vertikal dan eksternal horisontal,jadi teori pertumbuhan berimbang haruskan adanya pembungan serentak dan harmonis di berbagai sektor ekonomi hingga tumbuh bersama.Teori ini didukung Rosentein-rodan,Ragnar Nurkse,serta Arthur Lewis.
            Rosentein-rodan merupakan ekonom pertama kemukakan mengenai teori pertumbuhan berimbang,ia mengatakan seluruh industri yang didirikan di Eropa Barat dan Tenggara direncanakan suatu perusahaan raksasa.
            Sedangkan menurut Nurkse lingkaran setan kemiskinan yang terjadi di negara terbelakang melambatkan perkembangan ekonomi,jalan keluar dari kebuntuan ini dengan menginkrosinasikan  pengguanan modal di berbagai macam jajaran industri inilah cara mencari titik terang.hasilnya perluasan pasar secara menyeluruh.ia berpedoman pada hukumnya dan mengutip formulasi mill.Gelombang investasi modal di sejumlah industri yang beraneka macam oleh Nurkse disebut pertumbuhan berimbang.
            Menurut lewis  dalam prgram pembangunan sektor ekonomi harus tumbuh secara serentak untuk menjaga kesimbangan yang tepat antara industri dan pertanian serta produksi untuk konsumsi dalam negeri dan ekspor.
·        Kritik terhadap pertumbuhan berimbang :
1. Peningkatan biaya,dengan pendirian industri secara serentak mungkin tingkatkan daya uang dan biaya rill  produksi.
2. Tidak menaruh perhatian pada penurunan biaya, Kidleberger mengatakan Nurkse tidak menaruh perhatian mengenai penurunan biaya indsutri yang ada.
3. Masalah lain,Marcus Fleming mengatakan doktrin pertumbuhan berimbang anggap bahwa hubungan antara industri sebagian besar saling melengkapi,keterbatasan persediaan jelas tunjukan bahwa hubungan sebagian besar saling bersaing.
4. Gagal sebagai teori pembangunan, Menurut Hirschman teori pertumbuhan berimabang gagal sebagai teori penbangunan,ia menganggap pertumbuhan berimbang merupakan pemaksaan sektor industri yang baru berdiri.
5.Melebihi kemampuan negaara terbelakang,Hirschman mengatakan doktrin nin gabungkan sifat pasrah pada perekonomian terbelakang dengan harapan muluk terhadap daya cipta.
6. Disproporsi faktor,dalam hal ini tidak profesionalnya faktor produksi.
7.Kelangkaan sumber,doktrin ini didasarkan hukum Say bahwa penawaran ciptakan permintaan,tapi di negara terbelakang penawaran faktor tidak elastis.
8. Anggapan keliru mengenai hasil yang meningkat,jika investasi dilakukan serentak di semua bidang yang berhubungan maka timbul kelangkaan bahan mentah,hargaa dan faktor serta lainnya sebabkan kemerosotan hasil.
9.Gumpalan modal bukan hal pokok  bagi pembangunan,pengalaman negara maju tunjukan bahwa banyak jasa disediakan lebih dulu dengan biaya investasi yang rendah
10.Pertumbuhan berimbang bukan hal pokok bagi Induced Invesment,Kurihara mengatakan pertumbuhan berimbang tidak dimaksudkan untuk merangsang investasi swasta tapi untuk kepentingan dirinya sendiri seperti yang dkatakan Nurkse
11.Tidak pertimbangkan perencanaan,Myrdal beranggapan  Nurkse tidak menerangkan bagaimana cita-cita mengenai pertumbuhan berimbang antara berbagai industri dicocokan dengan jenis perencanaan menyeluruh telah jadi kebijaksanaan umum yang punya dasar kuat sesuai dengan aktual negara tersebut.
12.Konsep pertumbuhan berimbang dapat diterapkan dinegara maju,petumbuhan berimbang diambil dari teori Keynesian berbunyi pembangunan serentak dan menyeluruh di masa pasang naik siklus perdagangan dapat membawa pada pasang naiknya siklus  perdagangan yang membawa pemulhan kembali  kegaitan ekonomi tapi di perekonomian terbelakang tidak demikan halnya terlepas apa negara campur tangan atau tidak karna diperekonomian seperti itu tak ada penundaan kegaitan ekonomi sementara waktu karena bersifat statis
13.Kelangkaan dan kemacetan mendorong pertumbuhan,Paul streeten mengatakan bukan pertumbuhan berimbang tapi kelangkaan dan kemacetan berikan rangsang pada penemuan yang merevolusi sistem ekonomi dunia.

Konsep Pertumbuhan Tidak Berimbang
            Doktrin ini lawan dari pertumbuhan berimbang,konsep ini menyatakan investasi seyogyanya dilakukan disektor terpilih daripada serentak di semua sektor ekonomi.
            Hirschman berpendapat bahwa dengan sengaja tidak menyeimbangkan perekonomian sesuai strategi yang telah dirangcang cara terbaik untuk capai pertumbuhan di negara terbelakang dengan investasi pada industri atau sektor perekonomian yang strategis akan hasilkan kesemaptan investasi baru dan buka jalan bagi pembangunan ekonomi lebih lanjut.
            Dalam praktek kebijakan pembangunan ekonomi bertujuan :
1. mencegah investasi convergent yang ambil ekonomi eksternal lebih banyak dari yang diciptakannya
2. mendorong rangkaian investasi divergent yang ciptakan ekonomi eksternal lebih besar dari yang diambilnya.
            Melimpahkan perekonomian melalui  (MOS) Modal Overhead Sosial yang diartikan terdiri dari jasa atau pelayanan pokok tanpa kegiatan produksi primer,sekunder,dan tersier yang tidak berfungsi,yang didalamnya termasuk investasi di bidang pendidikan,kesehatan masyarakat,perhubungan,angkutan dan bidang lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
            Hirschman anjurkan pendirian industri tahap akhir dahulu,dalam indsutri,negara yang sedang berkembang tak perlu usahakan semua tahap produksi secara serentak tapi dapat impor pabrik converting,assembling,dan mixing bagi sentuhan terakhir produk yang hampir jadi.
            Keterbatasan :
1. Kurang perhatian pada komposisi,arah dan saat pertumbuhan tidak berimbang,Paul streeten kritik teori ini bahwa permasalahan pokonya bukan takkeseimbangan perlu ciptakan atau tidak,ia tunjukan Hirschman tidak menaruh perhatian cukup pada komposisi arah dan saat pertumbuhan tak berimbang
2. Abaikan perlawanan,Hirchsman abaikan reaksi lembaga-lembaga di negara terbelakang
3. Diluar kemampuan negara terbelakang,kritik terhadap teori Nurkse juga berlaku pada teorinya sendiri bahwa investasi ciptakan ketidakseimbangan dengan demikian ciptakakn tekanan dan tegangan pada proses pertumbuhan dapat diatasi melalui mekanisme perangsangan
4.Kekurangan fasilitas dasar,seperti dapatkan tenaga teknis,bahan mentah,dan fasislitas dasar sperti tenaga dan pengangkutan.
5.Kekurangan mobilitas faktor,dinegara belakang sulit pindahkan sumber dari satu sektor ke sektor lain
6. Timbulnya tekanan inflasi,jikas investasi dalam dosis besar dalam perekonomian di bidang strategis pendapatan akan naik, cendrung tingkatkan permintaan akan barang konsumen relatif pada penwarannya.
7. Dampak kaitan tidak didasarkan data,dampak kaitan lemah karna tidak didasarkan data di negara terbelakang dimana fasilitas overhead sosial tak  dibangun selama satu generasi atau lebih
8. Terlalu banyak penekanan pada keputusan investasi,pengambilan keputusan merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi tapi negara terbelakang tidak hanya perlukan keputusan investasi tapi juga keputusan administratif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar